Selasa, 11 Maret 2014

Minder (Tidak Pantas-Beda Status)

perkenalkan nama ku Arja "nama samaran :D
aku kelahiran 1 Juni 1991
anak ke 5 dari 5 bersaudara

aku pernah berkuliah di Politeknik Aceh Jurusan Teknik Elektronika sampai dengan semester 3, pindah ke UNIM(Universitas Islam Majapahit) sampai semester 1 dan terakhir pindah ke UGP(Universitas Gajah Putih).
yah rugi memang dan baru tersadari penyesalan datang di akhir, walau begitu tapi diri ku belum bisa berubah.
meski banyak orang yang mendorong ku untuk maju dan yang memotivasi, aku juga t'lah banyak membaca kata-kata motivasi-motivasi tapi tidak ada apa-apanya(perubahan). :(

memang benar, apa yang pernah dikatakan dengan ku jangan 'malas'. kalau malas tidak akan pernah sukses.
yah, sama juga aku belum ada perubahan. jujur, sebenarnya aku bukannya malas. tapi aku merasa minder dan malu, karena aku yang pertamanya seorang yang merantau dan pulang kampung tanpa membawa hasil apa pun di kedua Universitas. aku hanya orang kampung dan bodoh/merugi.

akankah ku bisa berubah????

aku ingin berubah walau saat ini kuliah ku hanya dikampung. yah, seperti kata-kata ini 'Nasi sudah menjadi bubur'. ingin kembali tak bisa lagi. yah harus ku jalani kehidupan ku yang sekarang, yah tapi aku merasa malu karena yang dulunya merantau pulang-pulang tidak membawa hasil.

my prayer

O GOD open to blind the eyes of my heart
it was thought clever servant
it was the fear of missing servant
missing it was feeling lazy servant
it facilitates the study was the servant
speeding it was the servant of the study
soon it was graduation servant
remove the taste was hesitant servant
removed was pessimistic about the future servants of servants
make slaves of people who are always grateful for Thy favors O GOD
make slaves of people who are always able to accept and believe in Qadar and Qadha yours, GOD
it was the growing confidence servant
remove the depression was a slave and you do not return again depressed the slave
clearly it was the servant of the mind
adults it was the servant
smoothly and it was the right level of communication was the servant
it was brave servant into sociable creatures
it was missing a sense of inferiority servant
O GOD, grant me was the prayer of thy servant O GOD



Tidak ada komentar:

Posting Komentar